• Uncategorized
  • 0

NetServ_CE1402_Kel04_Praktek4-1

KONFIGURASI HTTP SEDERHANA MENGGUNAKAN
APLIKASI Cisco Packet Tracer

Nama anggota kelompok 4 :
1. Endri Saputra
2. Fakhri Ramdana
3. I Gusti Pandu W
4. Iqbal Zulfikar M

Pada kesempatan kali ini kami akan membuat 2 buah topologi, 2 topologi tersebut akan kita coba konfigurasi selayaknya masalah yang muncul pada bab pembelajaran kali ini yaitu tentang HTTP. Artinya semua client akan bisa mengakses sebuah web HTTP.

1

Gambar tersebut adalah 2 topologi yang akan kita buat

1.TOPOLOGI A

Topologi A ini terdiri dari 2 PC, 1 Swicth dan 1 Server. Bisa kita lihat pada gambar dibawah ini.

2

Gambar Topologi A

Untuk selanjutnya kita langsung konfigurasi pada Servernya, kita masukkan IP address 172.17.4.1 seperti gambar dibawah ini.

4

Selanjutnya kita konfigurasi HTTP pada menu service.

5

Jangan lupa untuk mengaktifkan HTTPnya. Setelah itu kita akan coba konfigurasi pada client.

6

Karena kita menggunakan DHCP maka IP akan otomatis terisi. Bisa dilihat pada gambar diatas.

7

Gambar diatas adalah pengujian layanan HTTP pada web browser. Bisa dilihat client sudah bisa mengakses HTTP.

8

Gambar diatas adalah hasil ping dari PC ke IP HTTP server. Terlihat HTTP melakukan feedback.

Bisa disimpulkan Layanan HTTP topologi diatas succesfull.

2.TOPOLOGI B

Topologi B ini terdiri dari 2 PC, 1 Swicth dan 3 Server yang masing-masing memiliki fungsi sebagai DHCP, DNS dan Web Server. Bisa kita lihat topologi tersebut pada gambar dibawah ini.
IP DNS : 172.17.4.1
IP DHCP : 172.17.4.5
IP Web Server/HTTP : 172.17.4.2

9

Setelah membuat topologi seperti gambar tersebut. Langsung saja kita konfigurasi. Terserah mau dari bagian mana yang di konfigurasi. Mari kita konfigurasi dari DHCPnya terlebih dahulu. Masukkan IP untuk server DHCP 172.17.4.5. Bisa lihat gambar dibawah ini.

10

Langkah selanjutnya menuju ke service. Matikan semua service yang ada kecuali service DHCP. Dan konfigurasi DHCPnya.

11

 

Kita beralih mengkonfigurasi DNS. Pilih server yang di gunakan sebagai DNS kemudian masukkan IP 172.17.4.1.

12

 

Setelah itu kita ke service. Matikan semua service kecuali service DNS. Konfigurasi DNS seperti gambar dibawah ini.

13

 

Terakhir kita akan mengkonfigurasi Web Servernya. Masukkan IP address untuk Web Server yaitu 172.17.4.2.

 

14

 

Setelah itu atur index dari Web Server tersebut. Sebagai contoh silahkan lihat Gambar dibawah ini. Dan jangan lupa mematikan semua service kecuali service HTTP.

15

 

Jika semua server sudah terkonfigurasi sesuai fungsinya masing-masing, langsung saja kita coba melakukan pengujian pada client servernya.

16

 

Karena kita menggunakan DHCP maka IP akan otomatis terisi. Bisa dilihat pada gambar diatas.

Dibawah ini adalah hasil pengujian menggunakan browser maupun comand promt.

19

18

Pengamatan

  1. Apa fungsi record CNAME? Buktikan!
    Merupakan sebuah record hosting yang digunakan untuk membuat alias name dan mengarahkan website atau domain anda ke alamat tertentu (dalam bentuk A Record/Alias bukan dalam bentuk ip).
    20 21Bisa kita lihat pada 2 gambar diatas, hasilnya akan tetap menuju ke web browser yang sama. Karena Record berfungsi sebagai alias dari sebuah domain.
  2. Jika isian dari Record CNAME dibalik, apa yang terjadi?
    Yang terjadi adalah jika seperti topologi B. Maka www.kelompok4.com akan menjadi CNAME atau domain web aliasnya. Sedangkan situs.kelompok4.com akan menjadi domain aslinya.
  3. Jika penambahan record A menggunakan IP 192.168.1.2, apa yang terjadi?
    Penambahan tersebut tidak ada gunanya karena IP tersebut berbeda dengan IP web aslinya.

LINK FILE PACKET TRACER PRAKTEK 4-1

LINK VIDEO TUTORIAL

Penulis : Iqbal Zulfikar Muhammad

Terima Kasih 🙂

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *